Daftar Hadits riwayat Muslim


Kitab : TAFSIR
Bab : Bab
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 5330 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih berkata: Inilah yang diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, lalu ia menyebutkan beberapa diantaranya: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dikatakan kepada Bani Israil: 'Masuklah pintu itu dengan keadaan sujud dan Katakanlah: 'Hitthah' (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kalian lalu mereka mengganti dan memasuki pintu itu seraya mereka merangkak di atas pantat-pantat mereka dan mereka berkata: 'Habbah (biji) dalam tepung'."(Shahih)
2 5331 Telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid, Al Hasan bin Ali Al Hulwani dan Abdu bin Humaid berkata Abdu: telah menceritakan kepadaku, sementara yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Allah 'azza wajalla menyempurnakan wahyu atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sebelum beliau wafat(Shahih)
3 5332 Telah menceritakan kepadaku Abu Khaitsamah bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna, teks milik Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab, orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Sesungguhnya kalian membaca suatu ayat yang seandainya diturunkan pada kami pasti kami jadikan hari itu sebagai hari raya: "Sesungguhnya aku tahu saat ayat itu turun, pada hari apa ayat itu turun dan dimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam saat ayat itu turun. Ayat itu turun di Arafah saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam wuquf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu apakah hari jum'at ataukah tidak, maksudnya: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu." (Al Maa`idah: 3)(Shahih)
4 5333 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib teks milik Abu Bakr, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari ayahnya dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab berkata: Orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Andaikan kami, kaum Yahudi, diturunkan ayat ini: "Pada hari Ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (Al Maa`idah: 3) kami mengetahui hari diturunkannya ayat itu pasti kami jadikan hari itu sebagai hari raya. Umar berkata: Aku tahu hari dan saat turunnya ayat itu serta dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat ayat itu turun, ayat itu turun pada malam perkumpulkan saat kami bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam di Arafah.(Shahih)
5 5334 Telah menceritakan kepadaku Abdu bin Humaid telah mengkhabarkan kepada kami Ja'far bin Aun telah mengkhabarkan kepada kami Abu Umais dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab berkata: Seorang Yahudi mendatangi Umar lalu berkata: Wahai Amirul Mu`minin, ada satu ayat didalam kitab kalian yang kalian baca, andai ayat itu turun pada kami kaum Yahudi, pasti kami menjadikan hari itu sebagai hari. Umar bertanya: Ayat apa? Ia menjawab: "Pada hari Ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (Al Maa`idah: Umar berkata: Sesungguhnya aku tahu hari dan tempat ayat ini diturunkan, ayat itu turun pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam di Arafah pada hari jum'at.(Shahih)
6 5335 Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh dan Harmalah bin Yahya At Tujibi berkata Abu Ath Thahir: Telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengkhabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu syihab telah mengkhabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah: "Dan jika kalian khawatir tidak berlaku adil dalam masalah anak-anak yatim maka nikahilah (wanita-wanita) yang baik bagi kalian dua, atau tiga, atau empat." (An Nisaa`: 3) Aisyah berkata: Wahai keponakanku, itu maksudnya adalah seorang anak wanita yatim yang berada di bawah pengawasan walinya (dan) ia ikut (dalam tanggungan) hartanya lalu ia sang wali terkagum dengan harta dan kecantikan anak yatim itu kemudian sang wali ingin menikahinya dengan (niatan) tidak adil di dalam maharnya agar ia memberikannya sesuatu yang semisal dengan apa yang diberikan kepada selain dia, lalu mereka dilarang untuk menikahi mereka kecuali untuk berlaku adil bagi mereka dan agar mereka menyampaikan mahar yang lebih tinggi dan mereka diperintahkan untuk menikahi wanita-wanita yang baik bagi mereka selain anak-anak yatim. Urwah berkata: Aisyah berkata: Kemudian orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah ayat ini tentang mereka (anak-anak yatim perempuan) lalu Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita-wanita katakanlah: 'Allah yang berfatwa kepada kalian tentang mereka dan apa yang dibacakan atas kalian dalam Al Kitab tentang wanita-wanita yatim yang kalian tidak memberikan kepada mereka apa yang telah ditetapkan bagi mereka sedang kalian ingin menikahi mereka." (An Nisaa`: 127) Aisyah berkata: Dan yang disebutkan oleh Allah Ta'ala bahwasanya itu adalah yang dibacakan atas kalian dalam al-Qur'an pada ayat sebelumnya yang menyebutkan firman Allah: "Dan jika kalian khawatir untuk tidak berbuat adil dalam masalah anak-anak yatim maka nikahilah wanita-wanita yang baik bagi kalian." (An Nisaa`: 3) Aisyah berkata: Dan firman Allah dalam ayat yang lain: "Sedang kalian ingin menikahi mereka, " (An Nisaa`: 127) adalah ketidaksukaan salah seorang di antara kalian terhadap wanita yatim yang berada di bawah pengawasan kalian sedang ia sedikit hartanya dan kurang cantik. Karena itu, mereka dilarang menikahi karena apa yang mereka sukai dari harta dan kecantikan wanita-wanita yatim kecuali dengan keadilan karena ketidaksukaan mereka pada wanita-wanita yatim. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan Al Hulwani dan Abdu bin Humaid semuanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah mengkhabarkan kepadaku Urwah bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah: "Dan jika kalian khawatir untuk tidak berbuat adil terhadap wanita-wanita yatim, " (An Nisaa`: 3) ia menyebutkan hadits tersebut seperti hadits Yunus dari Az Zuhri dan ia menambahkan di akhirnya: Karena ketidaksukaan mereka terhadap wanita-wanita yatim jika sedikit hartanya dan kurang cantik(Shahih)
7 5336 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya bekata: Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Aisyah tentang firman Allah: "Dan jika kalian khawatir utnuk tidak berbuat adil terhadap wanita-wanita yatim, " (An Nisaa`: 3) Ia berkata: (Ayat ini) turun berkenaan dengan seseorang, ia memiliki seorang wanita yatim, ia walinya dan ahli warisnya. Wanita yatim itu memiliki harta, ia tidak memiliki orang lain yang menyainginya selain dia. Ia tidak menikahinya karena hartanya sehingga itu akan membahayakannya dan memperburuk perawatannya. Lalu ia berkata: "Dan jika kalian khawatir untuk tidak berbuat adil dalam masalah anak-anak yatim maka nikahilah wanita-wanita yang baik bagi kalian." (An Nisaa`: 3) Ia berkata: Aku tidak menghalalkan untuk kalian dan tinggalkan wanita ini yang berbahaya karenanya.(Shahih)
8 5337 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah tentang firmanNya: "Dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran: 354 (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka." (An Nisaa`: 127) Aisyah berkata: (Ayat ini) diturunkan berkaitan dengan wanita yatim yang ada pada seseorang. Wanita yatim itu menyertakannya dalam hartanya lalu ia ingin menikahinya, ia tidak mau wanita yatim itu dinikahi lelaki lain lalu disertakan dalam hartanya, lalu ia menyusahkannya dengan tidak menikahinya dan tidak menikahkannya pada lelaki lain.(Shahih)
9 5338 Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah mengkhabarkan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Aisyah tentang firmanNya: "Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka." (An Nisaa`: 127) Aisyah berkata: Ia wanita yatim yang ada pada seseorang, mungkin ia menyertakan lelaki itu dalam hartanya hingga dalam tandan anggur, lalu ia ingin menikahinya, ia tidak mau menikahkannya dengan lelaki lain sehingga akan disertakan dalam hartanya lalu ia menyusahkannya.(Shahih)
10 5339 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya Aisyah tentang firmanNya: "Dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut." (An Nisaa`: 6) Aisyah berkata: (ayat ini) turun tentang wali hartanya anak yatim yang menjaganya dan memperbaikinya, ia boleh makan darinya jika membutuhkan.(Shahih)
11 5340 Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Aisyah tentang firmanNya: "Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut." (An Nisaa`: 6) Aisyah berkata: Diturunkan berkenaan dengan wali anak yatim, ia boleh menggunakan dari uangnya bila membutuhkan seukuran hartanya dengan cara yang patut. Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan sanad ini.(Shahih)
12 5341 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah tentang firman Allah 'azza wajalla: "(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan." (Al Ahzaab: 10) Ia berkata: Itu adalah perang khandaq.(Shahih)
13 5342 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Aisyah: "Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya." (An Nisaa`: 128) Ia berkata: (ayat ini) turun berkenaan tentang wanita yang telah lama hidup bersama suaminya lalu ia (sang suami) ingin mencerainya, kemudian ia (sang istri) berkata: Janganlah engkau cerai daku dan pertahankan diriku dan engkau terbebas dariku, lalu turunlah ayat ini.(Shahih)
14 5343 Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Aisyah tentang firman Allah 'azza wajalla: "Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya." (An Nisaa`: 128) Ia berkata: (ayat ini) turun berkenaan tentang wanita yang hidup bersama suaminya, mungkin ia tidak mau memperbanyak anak darinya, lalu ia (sang suami) ingin mencerainya, ia telah lama menemaninya dan telah punya anak, ia tidak ingin suaminya mencerainya lalu berkata: Engkau terbebas dari urusanku.(Shahih)
15 5344 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengkhabarkan kepada kami Abu Mu'wiyah dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya berkata: Telah berkata kepadaku Aisyah: Wahai keponakanku, mereka telah diperintahkan untuk memintakan ampunan bagi para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mereka mencaci mereka. Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad dengan matan serupa.(Shahih)
16 5345 Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Ambari telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Mughirah bin An Nu'man dari Sa'id bin Jubair berkata: Penduduk Kufah berbeda pendapat mengenai ayat ini: "Dan barangsiapa yang membunuh orang mu'min secara sengaja maka balasannya adalah jahannam." (An Nisaa`: 93) Lalu aku pergi menuju Ibnu 'Abbas kemudian aku menanyakannya, ia menjawab: Sungguh telah turun akhir dari apa yang telah diturunkan lalu tidak ada sesuatu pun yang menghapusnya. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengkhabarkan kepada kami An Nadhr mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini dalam hadits Ibnu Ja'far: Ia turun di akhir ayat yang diturunkan, dan dalam hadits An Nadhr disebutkan: Sesungguhnya ia adalah termasuk ayat terakhir yang diturunkan.(Shahih)
17 5346 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basyar keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Sa'id bin Jubair berkata: Abdurrahman bin Abza memerintahku untuk bertanya kepada Ibnu Abbas tentang dua ayat ini: "Dan barangsiapa yang membunuh orang mu'min secara sengaja maka balasannya adalah jahanam, ia kekal didalamnya." (An Nisaa`: 93) aku bertanya padanya, ia menjawab: Ini tidak dihapus oleh (ayat) apa pun. Dan tentang ayat ini: "Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar." (Al Furqaan: 68) ia menjawab: Turun tentang ahli orang-orang musyrik.(Shahih)
18 5347 Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr Hasyim bin Al Qasim Al Laitsi telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Syaiban dari Manshur bin Al Mu'tamir dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas berkata: Ayat ini turun di Makkah: "Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah" hingga firmanNya: "Dalam keadaan terhina." (Al Furqaan: 68-69) lalu orang-orang musyrik berkata: Islam tidak berguna bagi kami, kami berpaling dari Allah, kami membunuh jiwa yang diharamkan Allah dan kami melakukan perbuatan-perbuatan keji. Lalu Allah 'azza wajalla menurunkan: "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih." Hingga akhir ayat, Ibnu Abbas berkata: Adapun orang yang masuk Islam dan memahaminya kemudian setelah itu membunuh, tidak ada taubat baginya.(Shahih)
19 5348 Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim dan Abdurrahman bin Bisyr Al Abdi keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Qaththan dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Abu Bazzah dari Sa'id bin Jubair berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas: Apakah orang yang membunuh orang mu`min dengan sengaja memiliki taubat? Ia menjawab: Tidak. lalu aku membacakannya ayat dalam surat Al Furqaan ini: "Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar." (Al Furqaan: 68) hingga akhir ayat. Ia berkata: Itu ayat Makkiyah yang telah dihapus oleh ayat Madaniyah: "Dan barangsiapa yang membunuh orang mu'min secara sengaja maka balasannya adalah jahanam." (An Nisaa`: 93) disebutkan dalam Rasulullah Ibnu Hasyim: Lalu aku membacakan ayat yang ada dalam surat Al Furqaan ini padanya: "Kecuali orang-orang yang bertaubat."(Shahih)
20 5349 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, Harun bin Abdullah dan Abdu bin Humaid, berkata Abdu: telah mengkhabarkan kepada kami, sedang yang lain berkata: Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Aun telah mengkhabarkan kepada kami Abu Umais dari Abdulmajid bin Suhail dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah berkata: telah berkata kepadaku Ibnu 'Abbas: Engkau mengetahui -sedangkan Harun berkata dalam riwayatnya: Engkau mengerti surat terakhir al-Qur'an yang turun? Aku menjawab: Ya, "Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan." (An Nashr: 1) Ibnu Abbas berkata: Engkau benar. Dan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah disebutkan: Engkau mengetahui surat apakah, ia tidak mengatakan: Akhir. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengkhabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Abu 'Umais dengan isnad ini dengan matan serupa dan ia berkata: Akhir surat. Berkata Abdulmajid: Ibnu Suhail tidak mengatakan demikian.(Shahih)
21 5350 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Ishaq bin Ibrahim dan Ahmad bin Abdah Adl Dlabyi, teks milik Ibnu Abi Syaibah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, sementara yang lain berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari Amru dari Atho` dari Ibnu Abbas berkata: Beberapa orang muslim menemui seseorang tengah berada dikambing-kambing miliknya lalu ia mengucapkan: ASSALAAMU 'ALAIKMU. Mereka menangkapnya lalu membunuhnya kemudian mengambil kambing-kambing tersebut, lalu turun ayat: "Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan 'salam' kepadamu: 'Kamu bukan seorang mu'min." (An Nisaa: 94) ibnu Abbas membacanya: Salaam.(Shahih)
22 5351 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, teks milik Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar dari Abu Ishaq berkata: Saya mendengar Barra` berkata: Dahulu orang-orang Anshar pergi haji lalu kembali, mereka tidak memasuki rumah-rumah kecuali dari belakang. Ia berkata: lalu datang seseorang dari penduduk Anshar kemudian ia masuk melalui pintunya lalu dikatakan kepadanya tentang masalah itu maka turunlah ayat ini: "Dan bukanlah (dari) kebajikan kalian memasuki rumah dari arah belakang." (Al Baqarah: 189).(Shahih)