Daftar Hadits riwayat Muslim


Kitab : TAKDIR
Bab : Bagaimana penciptaan Adam dalam perut ibunya
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 4781 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair Al Mahdani dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dan Abu Mu'awiyah dan Waki' mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari 'Abdullah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yaitu -Ash Shadiq Al Mashduq-(seorang yang jujur menyampaikan dan berita yang disampaikannya adalah benar): 'Sesungguhnya seorang manusia mulai diciptakan dalam perut ibunya setelah diproses selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging pada empat puluh hari berikutnya. Lalu menjadi segumpal daging pada empat puluh hari berikutnya. Setelah empat puluh hari berikutnya, Allah pun mengutus seorang malaikat untuk menghembuskan ruh ke dalam dirinya dan diperintahkan untuk menulis empat hal; rezekinya, ajalnya, amalnya, dan sengsara atau bahagianya.' Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sungguh ada seseorang darimu yang mengerjakan amal perbuatan ahli surga, hingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah satu hasta, namun suratan takdir rupanya ditetapkan baginya hingga ia mengerjakan amal perbuatan ahli neraka dan akhirnya ia pun masuk neraka. Ada pula orang yang mengerjakan amal perbuatan ahli neraka, hingga jarak antara ia dan neraka hanya satu hasta, namun suratan takdir rupanya ditetapkan baginya hingga kemudian ia mengerjakan amal perbuatan ahli surga dan akhirnya ia pun masuk surga.' Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim keduanya dari Jarir bin 'Abdul Hamid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah bin Hajjaj seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini, dia berkata di dalam Hadits Waki'; sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dimulai dari perut ibunya selama empat puluh malam. Dan di sebutkan di dalam Hadits Mu'adz dari Syu'bah empat puluh malam, kemudian empat puluh hari. Sedangkan di dalam Hadits Jarir, empat puluh hari.(Shahih)
2 4782 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin Harb, lafazh ini milik Ibnu Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Abu Ath Thufail dari Hudzaifah bin Asid dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya malaikat akan mendatangi nuthfah yang telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima malam seraya berkata; 'Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau bahagia? ' Maka ditetapkanlah (salah satu dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya lagi; 'Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki ataukah perempuan? ' Maka ditetapkanlah antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya. Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi lagi."(Shahih)
3 4783 Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Abu Az Zubair Al Makki bahwa 'Amir bin Watsilah Telah menceritakan kepadanya dia pernah mendengar 'Abdullah bin Mas'ud berkata; "Orang yang sengsara adalah orang yang telah ditetapkan untuk menjadi orang sengsara semenjak ia berada dalam perut ibunya. Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang telah ditetapkan untuk menjadi orang yang bahagia semenjak ia berada dalam perut ibunya." Kemudian ada seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang bernama Hudzaifah bin Asid Al Ghifari, datang. Lalu Amir bin Watsilah menuturkan ucapan Abdullah bin Mas'ud itu kepadanya seraya berkata; 'Bagaimana mungkin seseorang akan menjadi sengsara sebelum ia berbuat apa- apa? ' Hudzaifah berkata kepada Amir; 'Apakah kamu masih merasa heran mendengar pernyataan itu? Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika nuthfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah akan mengutus satu malaikat mendatangi nuthfah tersebut. Kemudian Allah akan membentuk tubuhnya, menciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan juga tulangnya. Setelah itu, malaikat tersebut akan bertanya; 'Ya Tuhan, apakah janin yang berada dalam rahim ini laki-laki ataukah perempuan? ' Maka Allah, Tuhanmu, akan menentukan menurut kehendak-Nya. Kemudian malaikat pun mencatatnya. Setelah itu, malaikat tersebut akan bertanya lagi; Ya Tuhan, bagaimana halnya dengan ajal janin ini? ' Lalu Allah akan menentukan ajalnya menurut kehendak-Nya. Maka, setelah itu, malaikat pun akan mencatatnya. Kemudian malaikat tersebut akan bertanya lagi; 'Ya Tuhan, bagaimanakah halnya dengan rezekinya? ' Lalu Allah, Tuhanmu, akan menentukan rezekinya menurut kehendak-Nya. Setelah itu, malaikat pun akan mencatatnya. Kemudian malaikat tersebut keluar dengan membawa selembar catatan yang berada di tangannya -tanpa menambah ataupun mengurangi- apa telah diperintahkan Allah untuk mencatatnya.' Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Utsman An Naufali; Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa Abu Ath Thufail; Telah mengabarkan kepadanya dia mendengar 'Abdullah bin Mas'ud berkata; -lalu dia menyebutkan Hadits- yang serupa dengan Hadits 'Amru bin Al Harits.(Shahih)
4 4784 Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair; Telah menceritakan kepada kami Zuhair Abu Khaitsamah; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Athaa bahwa 'Ikrimah bin Khalid; Telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Ath Thufail Telah menceritakan kepadanya dia berkata; Aku menemui Abu Sarihah Hudzaifah bin Asid Al Ghifari lalu dia berkata; Aku mendengar dengan kedua telingaku ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesunggunya nuthfah disimpan di dalam rahim setelah empat puluh malam. Lalu datanglah malaikat -aku kira beliau berkata; - yang akan membentuknya seraya berkata; Ya Rabb, apakah dia laki-laki atau perempuan? Lalu Allah menjadikannya laki-laki atau perempuan. Kemudian malaikat itu berkata; Ya Rabb, apakah dia menyimpang ataukah tidak? Lalu Allah menetapkan dia menyimpang dan tidaknya. Lalu malaikat berkata; Ya Rabb, bagaimana rizkinya, ajalnya, akhlaknya? Kemudian Allah menetapkan dia bahagia atau celaka. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits bin 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Rabi'ah bin Kultsum; Telah menceritakan kepadaku bapakku Kultsum dari Abu At Thufail dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -secara marfu'-; bahwa apabila Allah ingin menciptakan sesuatu dengan izin-Nya, Dia mengutus Malaikat ke dalam rahim, setelah lebih dari empat puluh malam. -kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa.-(Shahih)
5 4785 Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik -secara marfu'- dia berkata; "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengirim malaikat pada setiap rahim, dan malaikat itu berkata; Wahai Rabb nutfah, Rabb 'alaqah, Rabb mudhghah. Jika Allah Azza wa Jalla hendak menentukan takdir pada mahluk-Nya, Malaikat itu berkata "Wahai Rabb, laki-laki atau perempuan? celaka atau bahagia, bagaimana rizki dan bagaimana ajalnya?" Maka ditulislah ketetapan itu dalam perut ibunya".(Shahih)
6 4786 Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim lafazh ini milik Zuhair. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman dari 'Ali dia berkata; "Kami pernah menguburkan jenazah di pemakaman Baqi Al Gharqad. Tak lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami. Lalu beliau duduk dan kami pun duduk mengelilingi beliau. Setelah itu Rasulullah memegang sebuah batang kayu pendek dan beliau menggaris-gariskan dan memukul-mukulkannya diatas tanah seraya berkata: 'Tidaklah seseorang diciptakan melainkan Allah telah menentukan tempatnya di surga ataupun di neraka, serta ditentukan pula sengsaranya atau bahagianya.' Ali bin Abu Thalib berkata; 'Kemudian seseorang bertanya; 'Ya Rasulullah, kalau begitu apakah sebaiknya kami berdiam diri saja tanpa harus berbuat apa-apa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Barang siapa termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung, maka ia pasti akan mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang beruntung. Sebaliknya barang siapa termasuk dalam golongan orang-orang yang sengsara, maka ia pasti akan mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang sengsara.' Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Berbuatlah! Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan ketentuan sengsara dan bahagianya. Orang yang termasuk dalam golongan orang-orang yang berbahagia akan dimudahkan untuk mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang beruntung. Dan orang yang termasuk dalam golongan orang-orang yang sengsara akan dimudahkan untuk mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang sengsara.' Setelah itu Rasulullah pun membacakan ayat Al Qur'an: 'Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar.' (Qs. A1-LaiI (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sari keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna dan dia berkata; 'Lalu beliau mengambil 'Uud.' (sebatang kayu), ' -bukan mikhsharah.- Ibnu Abu Syaibah berkata di dalam Haditsnya dari Abul Ahwash; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca…(Shahih)
7 4787 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk sambil memegang sebatang kayu yang beliau pukul-pukulkan. Lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda: "Tidaklah setiap jiwa dari kalian kecuali telah diketahui tempatnya di surga ataupun di neraka. Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, kalau begitu kenapa kita harus beramal, apakah sebaiknya kita berdiam diri saja tanpa harus berbuat apa-apa? ' 'Tidak, Berbuatlah! Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan ketentuannya. Lalu beliau membaca ayat: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar.' (Qs. A1-LaiI (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dan Al A'masy bahwasannya keduanya mendengar Sa'ad bin Ubaidah menceritakannya dari Abu 'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.(Shahih)
8 4788 Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; suatu ketika Suraqah bin Malik bin Ju'syam datang kepada Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, terangkanlah kepada kami agama ini, seolah-olah kami baru diciptakan! Apakah hakikat amalan hari ini? apakah karena telah tertulis oleh pena yang telah kering, dan taqdir yang pasti berlaku, ataukah amalan yang harus kita hadapi? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak, tapi karena pena yang telah kering dan taqdir yang mesti berlaku." Suraqah Bin Malik berkata; 'lalu untuk apa kita beramal? Zuhair berkata; lalu Abu Az-Zubair berkata sesuatu yang tidak dapat aku pahami. Maka aku bertanya kepadanya tentang apa yang di ucapkan oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam, dia menjawab; "Beramallah, karena semuanya akan dipermudah". Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Abu Az Zubair dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Di didalam disebutkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Setiap orang yang beramal akan dipermudah untuk melaksanakan amalnya.'(Shahih)
9 4789 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yazid Adh Dhuba'i; Telah menceritakan kepada kami Mutharif dari 'Imran bin Hushain dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; Ya Rasulullah, apakah penghuni surga dapat mengetahui siapa penghuni neraka? Beliau menjawab: 'Ya.' Imran bertanya lagi; Kalau begitu buat apa mereka beramal? Beliau menjawab; 'Setiap orang akan dipermudah untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan baginya.' Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim dan Ibnu Numair dari Ibnu 'Ulayyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya dari Yazid Ar Risyki melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits 'Abdu Warits. Dia berkata; Aku bertanya; 'Ya Rasulullah.'(Shahih)
10 4790 Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 'Azrah bin Tsabit dari Yahya bin 'Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abu Al Aswad Ad Daili dia berkata; " Imran bin Hushain pernah bertanya kepada saya; 'Apakah perilaku dan jerih payah kaum muslimin sekarang ini karena adanya takdir yang telah ditentukan sejak dulu atas mereka, ataukah karena mereka mengetahui ajaran yang dibawa oleh nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan ada hujjah yang akan menuntut mereka? ' Saya (Abul Aswad) menjawab; 'Itu karena takdir yang telah ditentukan sejak dahulu atas mereka.' lmran bin Hushain bertanya lagi; 'Bukankah yang demikian itu suatu kezhaliman?.' Abul Aswad menjawab; 'Saya sangat terkejut dengan pertanyaan itu, lalu saya katakan; 'Segalanya adalah ciptaan-Nya, Allah tidak akan diminta pertanggung jawaban mengenai apa yang Dia perbuat, tetapi manusia pasti akan dimintai pertanggung jawaban.' lmran bin Hushain berkata kepada saya; 'Wahai Abul Aswad, semoga Allah memberimu rahmat. Sebenarnya saya tidak bermaksud bertanya kepadamu melainkan hanya untuk menjaga pikiranmu.' Pada suatu hari ada dua orang laki-laki dari suku Muzainah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; 'Ya Rasulullah, menurut engkau apakah perilaku dan usaha kaum muslimin sekarang ini karena sudah suratan takdir yang telah ditetapkan sejak dahulu atau karena mereka mengamalkan ajaran yang dibawa oleh Nabi mereka dan mereka sadar atas hujjah yang akan menuntut mereka? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Itu merupakan suratan takdir yang telah ditetapkan (Allah) sejak dahulu yang sesuai dengan firman Allah yang berbunyi: 'Dan demi jiwa serta penyempurnaannya/penciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan jalan ketakwaan.' (Asy-Syamsy (91): 7-8).(Shahih)
11 4791 Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Ada orang yang mengamalkan amalan ahli surga pada waktu yang sangat lama, lalu ia menutup akhir hidupnya dengan amalan ahli neraka. Ada pula orang yang mengerjakan amalan ahli neraka pada waktu yang sangat lama, tetapi kemudian ia menutup akhir hidupnya dengan amalan ahli surga."(Shahih)
12 4792 Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari dan Abu Hazim dari Sahl bin Sa'ad As Sa'idi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seseorang yang melakukan amalan penghuni surga hingga terlihat oleh manusia menjadi penghuninya padahal ia termasuk penghuni neraka, sebaliknya ada seseorang yang melakukan amalan penghuni neraka hingga terlihat oleh manusia ia menjadi penghuninya padahal ia adalah penghuni surga."(Shahih)