Daftar Hadits riwayat Muslim


Kitab : HAID
Bab : Bolehnya wanita haid membasuh kepala suaminya, menyisir dan menggunakan sisa bekas airnya
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 445 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; bacakan di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Urwah dari 'Amrah dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila beri'tikaf, maka dia mendekatkan kepalanya kepadaku, lalu aku menyisirnya, dan beliau tidak masuk rumah kecuali untuk buang hajat."(Shahih)
2 446 Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dan 'Amrah binti Abdurrahman bahwa Aisyah isteri nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Sungguh, aku masuk rumah untuk suatu keperluan sementara di dalam ada orang yang sedang sakit, dan aku tidak bertanya tentangnya melainkan hanya lewat saja. Dan sungguh, Rasulullah pernah memasukkan kepalanya kepadaku hingga aku dapat menyisirnya, sementara beliau di masjid. Jika sedang meakukan iktikaf, maka beliau tidak masuk rumah kecuali untuk suatu keperluan." Ibnu Rumh berkata, "Apabila mereka beriktikaf."(Shahih)
3 447 Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dia berkata, "Rasulullah pernah mengeluarkan kepalanya dari sisi masjid ke arahku, kemudian aku mencucinya (keramas) sedangkan aku dalam keadaan haid."(Shahih)
4 448 Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Hisyam telah mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekatkan kepalanya kepadaku yang saat itu aku berada di kamarku, lalu aku menyisir rambutnya mekipun dalam keadaan haid."(Shahih)
5 449 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Manshur dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah dia berkata, "Saya mencuci kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan aku dalam keadaan haid."(Shahih)
6 450 Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah serta Abu Kuraib, Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Tsabit bin Ubaid dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Ambillah untukku minyak wangi dari masjid." Aisyah lalu menjawab, "Sesungguhnya aku sedang haid!" Beliau pun bersabda: "Sesungguhnya haidmu tidak terletak pada tanganmu (maksudnya tidak akan mengotori)."(Shahih)
7 451 Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Hajjaj dan Ibnu Abi Ghaniyyah dari Tsabit bin Ubaid dari al Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata; 'Rasulullah memerintahkanku untuk mengambilkan minyak wangi dari masjid. Aku jawab; 'Aku sedang haid.' Beliau menjawab: "Ambillah karena (darah) haid tidak berada di tanganmu."(Shahih)
8 452 Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kamil serta Muhammad bin Hatim semuanya dari Yahya bin Sa'id berkata Zuhair telah menceritakan kepada kami Yahya dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di masjid, beliau berkata; "Wahai Aisyah, ambilkan baju untukku." Aisyah menyahut; ' aku sedang haid.' Beliau menjawab: " Haidmu bukan di tanganmu." Maka dia mengambilnya.(Shahih)
9 453 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari al Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Aku minum ketika aku sedang dalam keadaan haid, kemudian aku memberikannya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat mulutku (ketika minum) ". Dan Zuhair tidak menyebutkan, "Lalu beliau minum."(Shahih)
10 454 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Dawud bin Abdurrahman al-Makki dari Manshur dari ibunya dari Aisyah bahwa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar (dengan kepalanya) pada pangkuanku, sedangkan aku dalam keadaan sedang haid, maka beliau membaca al-Qur'an."(Shahih)
11 455 Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa kaum Yahudi dahulu apabila kaum wanita mereka, mereka tidak memberinya makan dan tidak mempergaulinya di rumah. Maka para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu Allah menurunkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah, 'Haidh itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (al- Baqarah: 222) maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perbuatlah segala sesuatu kecuali nikah". Maka hal tersebut sampai kepada kaum Yahudi, maka mereka berkata, "Laki-laki ini tidak ingin meninggalkan sesuatu dari perkara kita melainkan dia menyelisihi kita padanya." Lalu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kaum Yahudi berkata demikian dan demikian, maka kami tidak menyenggamai kaum wanita." Raut wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam spontan berubah hingga kami mengira bahwa beliau telah marah pada keduanya, lalu keduanya keluar, keduanya pergi bertepatan ada hadiah susu yang diperuntukkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Maka beliau kirim utusan untuk menyusul kepergian keduanya, dan beliau suguhkan minuman untuk keduanya. Keduanya pun sadar bahwa beliau tidak marah atas keduanya."(Shahih)