Daftar Hadits riwayat Muslim


Kitab : JENAZAH
Bab : Mayit disiksa dengan tangisan keluarganya
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 1536 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Abdullah bin Numair semuanya dari Ibnu Bisyr - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr Al Abdi dari Ubaidullah bin Umar ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Abdullah bahwa Hafshah menangisi ayahya yaitu Umar bin Khaththab, maka Umar pun berkata, "Sabarlah anakku, apakah kamu tidak tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu akan disiksa lantaran tangisan keluarganya atasnya.'"(Shahih)
2 1537 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya, lantara ratapan yang ditujukan atasnya."(Shahih)
3 1538 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya, lantara ratapan yang ditujukan atasnya."(Shahih)
4 1539 Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Ibnu Umar ia berkata; Ketika khalifah Umar ditikam orang, beliau jatuh pingsan dan orang-orang pun meratapinya. Setelah siuman, Umar berkata, "Tidakkah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantara tangisan mereka yang hidup.'"(Shahih)
5 1540 Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Abu Burdah dari bapaknya ia berkata; Ketika Umar ditikam, Shuhaib berkata (sambil meratap), "Duhai sahabatku." Maka Umar pun berkata kepadanya, "Wahai Shuhaib, tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan orang yang masih hidup.'"(Shahih)
6 1541 Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Syu'aib bin Shafwan Abu Yahya dari Abdul Malik bin Umair dari Abu Burdah Abu Musa dari Abu Musa ia berkata; Ketika khalifah Umar dapat musibah (ditikam orang) Shuhaib datang ke rumahnya. Sesampainya disana, ia berdiri di dekat Umar sambil menangis. Maka Umar pun bertanya, "Kenapa kamu menangis, apakah kamu menangisiku?" Shuhaib menjawab, "Ya, demi Allah, aku menangisi Anda wahai Amirul mukminin." Umar berkata, "Demi Allah, aku ingat bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Siapa yang ditangisi, maka ia akan disiksa.'" Maka saya pun menuturkan hal itu kepada Musa bin Thalhah, ia pun berkata, "Aisyah berkata; Bahwa hal itu hanya akan terjadi pada orang-orang Yahudi.(Shahih)
7 1542 Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa ketika Umar ditikam, maka Hafshah pun menangisinya dengan suara yang keras, maka seketika itu Umar berkata, "Wahai Hafshah, tidakkah kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang yang ditangisi, akan disiksa.'" Kemudian Shuhaib pun ikut menangis dengan mengangkat suara, maka Umar berkata, "Wahai Shuhaib, tidakkah kamu tahu bahwa orang yang ditangisi akan diadzab ?"(Shahih)
8 1543 Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah ia berkata; Aku pernah duduk di sisi Ibnu Umar dalam rangka menunggu jenazah Ummu Aban binti Utsman, sedangkan di sisinya juga ada Amru bin Utsman. Kemudian datanglah Ibnu Abbas dengan dituntun oleh seseorang yang memberitahukan kepadanya tempat Ibnu Umar. Lalu datanglah Ibnu Abbas dan duduk di sampingku. Sedangkan aku berada di antara keduanya. Tiba-tiba terdengarlah suara dari dalam rumah, maka Ibnu Umar berkata seolah menunjuk kepada Amru agar berdiri dan melarang mereka. ia berkata; Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan keluarganya.'" Lalu Abdullah pun mengirimkan utusan. Ibnu Abbas berkata; Kami pernah bersama Amirul Mukminin Umar bin Al Khaththab. Ketika kami tiba di Al Baida`, tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki yang sedang singgah di bahwa naungan pohon, maka ia pun berkata padaku, "Pergi dan beritahukanlah aku, siapa sebenarnya laki- laki itu." Aku pun pergi, dan ternyata laki-laki itu adalah Shuhaib. Kemudian aku kembali dan berkata, "Anda telah memerintahkanku untuk mencari tahu siapakah lelaki itu, ia adalah Shuhaib." Umar berkata, "Perintahkanlah padanya agar ia mau pergi bersama kita." Aku berkata, "Sesungguhnya ia bersama keluarganya." Umar berkata, "Meskipun ia bersama keluarganya." Sepertinya Ayyub berkata; "Perintahkanlah padanya, agar ia mau pergi bersama kita." Ketika kami sampai dan Amirul Mukminin belum lama tinggal, datanglah Shuhaib dan berkata, "Wahai saudaraku, wahai temanku..!" Umar pun berkata, "Tidakkah kamu mendengar -Ayyub berkata- tidakkah kamu mengetahui -atau- tidakkah kamu dengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan keluarganya.'" Abdullah mengutus utusan, sedangkan Umar maka ia berkata; Lalu aku pun berdiri dan menemui Aisyah. Kemudian kuceritakan kepadanya apa yang telah diungkapkan Ibnu Umar. Aisyah berkata; Tidak, demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan seseorang.' Akan tetapi yang beliau sabdakan adalah: 'Sesungguhnya bagi orang kafir, maka Allah akan menambahkan (siksaan padanya) karena tangisan keluarganya. Dan sesungguhnya Allah-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain.'" Ayyub berkata; Ibnu Abu Mulaikah berkata; telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Muhammad ia berkata; Ketika ungkapan Umar dan Ibnu sampai pada Aisyah, ia pun berkata, "Kalian telah menceritakan (hadits) kepadaku dari seorang yang bukan termasuk golongan para pendusta. Akan tetapi telingalah yang salah mendengar."(Shahih)
9 1544 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid - Ibnu Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Mulaikah ia berkata; Ketika puteri Utsman bin 'Affan meninggal di Makkah, kami datang menjenguknya. Hadir juga ketika itu antara lain, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Dan aku duduk di antara keduanya. Kemudian datanglah orang lain lalu ia duduk di sampingku. Kemudian Abdullah bin Umar bertanya kepada Amru bin Utsman yang duduk berhadapan dengan Abdullah, "Kenapa Anda tidak melarang orang-orang yang menangis? Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit benar-benar akan disiksa lantara tangisan keluarganya atasnya.'" Maka Ibnu Abbas pun menjawab, "Memang Umar pernah berkata demikian." Kemudian Ibnu Abbas melanjutkan; Aku pernah datang dari Makkah bersama Umar, dan ketika kami sampai di Baida`, tiba-tiba kami bertemu dengan suatu rombongan kendaraan yang sedang berhenti di bawah naungan pohon. Umar berkata, "Coba periksa siapakah pemimpin rombongan itu." Setelah aku lihat, ternyata pemimpin rombongan itu adalah Shuhaib. Lalu kuberitahukan kepada Umar. Umar memerintahkan, "Panggillah ia kemari." Aku kembali menemui Shuhaib dan kuperintahkan kepadanya, "Turun dan temuilah Amirul mukminin sekarangan juga." Ketika Umar mendapat musibah ditikam orang, Shuhaib datang sambil menangis dan berkata, "Wahai saudaraku, wahai saudaraku…" maka Umar pun berkata, "Shuhaib, apakah kamu menangisiku? padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda bahwa mayit itu akan disiksa karena ditangisi oleh keluarganya." Ibnu Abbas berkata, "Ketika Umar telah meninggal dunia, maka hadits yang diceritakan Umar itu aku sampaikan kepada 'Aisyah. Maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah merahmati Umar. Tidak, demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengatakan bahwa Allah menyiksa orang mukmin karena tangisan seseorang. Yang sebenarnya, beliau bersabda seperti ini; 'Sesungguhnya Allah menambah siksaan terhadap orang kafir, karena tangisan keluarganya atasnya.'" Abdullah berkata; Selanjutnya Aisyah berkata; Cukuplah firman Allah ini sebagai dalil bagi kalian, "Dan orang yang berdosa, tidak akan memikul dosa orang lain." Ibnu Abbas berkata, "Kalau demikian Allah membuat kamu tertawa dan menangis." Ibnu Mulaikah berkata, "Demi Allah, Ibnu Umar tidak berkata apa- apa (mendengar penjelasan 'Aisyah itu)." Dan Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Sufyan telah berkata Amru dari Ibnu Abu Mulaikah ia berkata; Kami berkumpul pada jenazah Ummu Aban binti Utsman. Ia pun menuturkan hadits, namun ia tidak menyatakan marfu'nya hadits dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana yang dinyatakan Ayyub dan Ibnu Juraij. Dan kedua hadits mereka adalah lebih lengkap daripada haditsnya Amru.(Shahih)
10 1545 Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa Salim telah menceritakannya dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangisan mereka yang masih hidup."(Shahih)
11 1546 Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' Az Zahrani semua dari Hammad - Khalaf berkata- telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya ia berkata; Pernah dituturkan di sisi Aisyah tentang ungkapan Umar bahwa mayit itu akan disiksa lantaran tangisan keluarga atasnya, maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, ia telah mendengar (hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), tetapi ia belum menghafalnya (dengan baik). Peristiwanya begini; Suatu ketika lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jenazah seorang Yahudi dan ditangisi keluarganya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian menangisinya, sementara ia benar-benar disiksa (karena tangisan kalian) '"(Shahih)
12 1547 Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya ia berkata; Telah diceritakan kepada Aisyah sebuah riwayat bahwa Ibnu Umar me-marfu'-kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya lantara tangisan keluarganya atasnya." Maka Aisyah pun berkata, "Ia telah keliru. Bukan seperti itu, sesungguhnya yang diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; bahwa mayit itu akan disiksa karena kesalahan atau karena dosanya. Sedangkan keluarganya baru menangisinya sekarang. Hal itu sama kelirunya dengan ungkapan yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di pinggir sebuah lubang ketika perang Badar, dan tempat itulah mayat-mayat kaum musyrikin dimakamkan. Kemudian beliau bersabda: 'Sesungguhnya mereka benar-benar mendengar apa yang aku katakan.' Sungguh ia telah keliru, yang benar adalah, beliau bersabda: 'Sesungguhnya mereka benar-benar akan mengetahui (di akhirat kelak) bahwa apa yang telah kukatakan kepada mereka adalah benar.'" Kemudian Aisyah membaca ayat: "Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar." Dan ayat, "Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar." Beliau mengatakannya pada saat mereka mempersiapkan tempat duduk mereka dari neraka. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, yakni semakna dengan haditsnya Usamah, namun hadits Usamah lebih lengkap.(Shahih)
13 1548 Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -terkait dengan hadits yang telah dibacakan kepadanya- dari Abdullah bin Abu Bakar dari bapaknya dari Amrah binti Abdurrahman bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwa ia telah mendengar Aisyah dan telah dituturkan kepadanya bahwa Ibnu Umar berkata, "Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan mereka yang masih hidup." Maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman, sesungguhnya ia tidaklah berdusta, namun ia telah lupa atau salah. Peristiwa sebenarnya adalah; suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati jenazah wanita Yahudi dan ditangisi, maka beliau pun bersabda: 'Mereka benar-benar menangisinya, dan mayit itu benar-benar akan disiksa di dalam kuburnya.'"(Shahih)
14 1549 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sa'id bin Ubaid Ath Tha`i dan Muhammad bin Qais dari Ali bin Rabi'ah ia berkata; Orang yang pertama kali diratapi di Kufah adalah Qarazhah bin Ka'ab, maka Al Mughirah bin Syu'bah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang meratapi mayit, maka mayit akan disiksa pada hari kiamat karena ratapan itu." Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Qais Al Asdi dari Ali bin Rabi'ah Al Asdi dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan Al Fazari telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ubaid Ath Tha`i dari Ali bin Rabi'ah dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.(Shahih)