Daftar Hadits riwayat Muslim


Kitab : JUMAT
Bab : Meringankan shalat dan khutbah
[Kembali]

No No Hadits Isi
1 1433 Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Abu Bakar bin Abu Syaibah keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lama shalat dan khutbah beliau pertengahan (tidak terlalu panjang atau terlalu pendek).(Shahih)
2 1434 Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Zakariya telah menceritakan kepadaku Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah ia berkata; "Kami telah beberapa kali shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka shalat dan khutbah beliau adalah pertengahan (tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek)." Sementara dalam riwayat Abu Bakar bin Zakariya dari Simak.(Shahih)
3 1435 Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abdul Wahhab bin Abdul Majid dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah ia berkata, bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, maka kedua matanya memerah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan panglima perang yang sedang memberikan komando kepada bala tentaranya. Beliau bersabda: "Hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus, sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari tengah)." Kemudian beliau melanjutkan bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah adalah sesat." Kemudian beliau bersabda: "Aku lebih utama bagi setiap muslim daripada dirinya sendiri. Karena itu, siapa yang meninggalkan harta, maka harta itu adalah miliki keluarganya. Sedangkan siapa yang mati dengan meninggalkan hutang atau keluarga yang terlantar, maka hal itu adalah tanggungjawabku." Dan telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Muhammad dari bapaknya ia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Isi khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at adalah, beliau memuji Allah, dan membaca puji- pujian atas-Nya, kemudian berliau menyampaikan khutbah dengan suara yang lantang. Kemudian ia pun menyebutkan hadits. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ja'far dari Bapaknya dari Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berkhotbah, beliau memuji Allah dan bersyukur kepadaNya kemudian beliau melanjutkan dengan kata; "Barangsiapa yang Allah memberinya petunjuk, niscaya tidak ada yang akan menyesatkannya, dan barangsiapa yang sesat, niscaya tidak ada yang menunjukinya, dan sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah, " kemudian hadits sebagaimana hadits Ats Tsaqafi.(Shahih)
4 1436 Dan Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya dari Al A'la - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan kepadaku Abdul A'la ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amru bin Sa'id dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Suatu ketika, Dlimam pernah datang ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu`ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Maka Dlimad berkata, "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan berkata, "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDLILLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata, "Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun mengulanginya kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata, "Aku telah mendengar kata-kata tukang tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata, "Ya, juga untuk kaumku." Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Sariyah (pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata, "Kembalikanlah. Karena mereka adalah kaumnya Dlimad."(Shahih)
5 1437 Telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar dari bapaknya dari Washil bin Hayyan ia berkata, Abu Wa`il berkata; Ammar pernah menyampaikan khutbah Jum'at kepada kami dengan bahasa yang singkat dan padat. Maka ketika ia turun dari mimbar, kami pun berkata kepadanya, "Wahai Abu Yaqzhan! Khutbah Anda begitu singkat dan padat. Alangkah baiknya kalau Anda panjangkan lagi." Ammar berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya lamanya shalat dan pendeknya khutbah seseorang itu menunjukkan tentang pemahaman ia tentang agamanya. Karena itu, panjangkanlah shalat dan pendekkanlah khutbah, karena sebagian dari bayan (penjelasan) adalah sihir."(Shahih)
6 1438 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammd bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Tamim bin Tharafah dari Adi bin Hatim bahwa seorang laki-laki berkhutbah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah mendapat petunjuk, dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya, maka ia telah tersesat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seburuk- buruk Khathib adalah kamu. Maka katakanlah, 'Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya." Ibnu Numair mengatakan; "Maka ia telah tersesat."(Shahih)
7 1439 Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ishaq Al Hanzhali semuanya dari Ibnu Uyainah - Qutaibah berkata - telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru ia mendengar Atha` mengabarkan kepadanya dari Shafwan bin Ya'la dari bapaknya bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca (ayat) di atas mimbar. Dan mereka memanggil, "Wahai Malik."(Shahih)
8 1440 Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Amrah binti Abdurrahman dari saudara perempuan Amrah, ia berkata, "Aku menghafal surat Qaaf langsung dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yakni ketika beliau membacanya beberapa kali di atas mimbar dalam khutbah Jum'at." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Yahya bin Ayyub dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari saudara perempuan Amrah binti Abdurrahman dan lebih besar darinya. yakni sebagaimana hadits Sulaiman bin Bilal.(Shahih)
9 1441 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib dari Abdullah bin Muhammad dari salah seorang putri Ma'n binti Haritsah bin Nu'man ia berkata; "Tidaklah saya menghafal surat Qaaf kecuali dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membacanya pada setiap kali khutbah Jum'at. Dan tempat pembuatan roti kami dengan pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah satu.(Shahih)
10 1442 Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari Muhammad bin Ishaq ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm Al Anshari dari Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman bin Sa'd bin Zurarah dari Ummi Hisyam binti Haritsah bin Nu'man ia berkata, "Tempat pembuatan roti kami dan tempat pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sama selama dua atau satu tahun lebih, dan tidaklah saya menghafal surat 'QAAF WAL QUR`ANIL MAJIID' kecuali dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membacanya pada setiap hari Jum'at di atas mimbar saat beliau menyampaikan khutbah kepada manusia."(Shahih)
11 1443 Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Hushain dari Umarah bin Ru`aibah bahwa suatu ketika ia melihat Bisyra bin Marwan mengangkat kedua tangannya di atas mimbar, maka ia pun berkata; Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak menambah lagi setelah memberikan isyarat dengan tangannya seperti ini -ia pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya-. Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Hushain bin Abdurrahman ia berkata; Saya melihat Bisyra bin Marwan pada hari Jum'at mengangkat kedua tangannya, maka Umarah bin Ru`aibah pun berkata. Kemudian ia pun menyebutkan hadits semisal.(Shahih)