3 |
2694 |
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku 'Atha` bahwa dia mendengar 'Ubaid bin 'Umair mengabarkan bahwa dia
mendengar 'Aisyah mengabarkan bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di
rumahnya Zainab binti Jahsyi, beliau minum madu, (Aisyah) melanjutkan; Kemudian saya
dan Hafshah saling berpesan, yaitu kepada siapa di antara kami yang didatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lebih dulu, maka ia harus mengatakan; Sesungguhnya saya
mencium darimu bau maghafir (yaitu jenis buah yang manis dan berbau tidak sedap), apakah
anda memakan buah Maghafir? Lalu beliau menemui salah satu dari mereka, maka salah
satu dari mereka mengatakan (pesan yang telah disepakati), jawab beliau: "Tidak, akan
tetapi saya meminum madu di sisi Zainab binti Jahsy, dan saya tidak akan mengulanginya
lagi." Maka turunlah ayat: "Mengapa kamu mengharamkan apa yang d halalkan Allah
untukmu-sampai Firman-Nya- jika kamu berdua bertaubat -yaitu Aisyah dan Hafshah- dan
ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya
suatu peristiwa." (At Tahrim: 1-3). Yaitu berkenaan dengan sabda beliau: "Tetapi saya
meminum madu."(Shahih) |
4 |
2695 |
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala` dan Harun bin
Abdullah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari
ayahnya dari Aisyah dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyukai
manisan dan madu, jika beliau selesai Shalat Ashar, beliau biasa berkeliling ke rumah para
istrinya lalu mampir sebentar, suatu ketika beliau mampir di rumah Hafshah, dan berhenti di
situ lebih lama dari biasanya, lantas saya bertanya mengenai apa yang terjadi, dikatakan
kepadaku, ternyata seorang wanita dari kaumnya telah memberikan semangkuk madu, lalu
dia (Hafshah) menuangkan seteguk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya pun
berkata; Demi Allah, saya akan menggodanya. Kemudian saya memberi tahu Saudah, saya
berkata; Jika beliau masuk menemuimu, sebab sebentar lagi beliau akan mampir (di
rumahmu), maka katakanlah kepadanya; Wahai Rasulullah, apakah anda habis makan buah
maghafir? Pasti beliau nanti akan bilang tidak. Lalu katakan lagi kepadanya; Lalu bau apakah
ini? Biasanya beliau sangat tidak suka jika mendapati bau, nanti beliau akan mengatakan
kepadamu; Hafshah telah menuangkan untukku seteguk madu, lalu katakanlah kepada
beliau; Lebahnya makan buah 'urfuth (sejenis pohon dengan buah yang berbau tidak sedap).
Maka saya akan mengatakan seperti itu kepada beliau, dan kamu juga wahai Shafiyah. Ketika
beliau masuk ke rumah Suadah, Saudah berkata; Demi Dzat yang tidak ada ilah yang berhak
disembah selain Dia, hampir saja saya mengungkapkan apa yang kamu (Aisyah) katakan
kepadaku karena saya takut kepadamu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baru
sampai di depan pintu, tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekat, dia
mengatakan; Wahai Rasulullah, apakah anda habis makan buah Maghair? Beliau menjawab:
menuangkan untukku seteguk madu." Dia melajutkan; Lebahnya makan urfuth. Tatkala
beliau menemuiku, saya pun mengatakan seperti itu, kemudian beliau masuk ke rumah
Shafiyah, maka Shafiyah pun mengatakan dengan hal yang sama. Tatkala beliau masuk ke
rumah Hafshah, dia berkata; Wahai Rasulullah, apakah saya perlu menuangkan madu lagi?
Beliau menjawab: "Tidak, saya tidak membutuhkan lagi." Dia (Aisyah) berkata; Kemudian
Saudah berkata; Subhanallah, demi Allah, sungguh kita telah mengharamkannya. Dia
menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dengan hadits seperti ini, dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad seperti
ini.(Shahih) |